Kita mungkin pernah dan bahkan sering terhanyut oleh suasana hati, terjebak oleh memori, dan cenderung terperangkap dalam rasa tak berdaya. Sungguh tidak enak rasanya dalam suasana begitu. Sekarang saatnya untuk “ berpikir  dan bertindak beda”. Saatnya berubah dan saatnya untuk membuat perubahan.

Lihatlah kedepan, kearah mana kita ingin pergi dan akan mencapai tujuan, tetap pada tujuan akhir dari perjalanan kita. Maka kita akan menemukan jalan yang nikmat untuk dilalui.

Gweeet (2004) mengungkapkan dalam bukunya Time To Change. Tetaplah melihat kedepan, maka jalan yang terjalpun akan lebih mudah dilalui.

Langkah demi langkah. Tetap pada tujuan dalam jiwa dan semangat kita, maka hambatan bisa menjadi kurang berarti.

Lihat kedepan, kearah tujuan kita. Semakin sering kita melihat, maka makin dekat tujuan yang akan kita capai. Tidak ada kata terlambat untuk mengisi kehidupan dan menikmati kemakmuran. Tidak ada kata terlambat untuk menjadi bahagia dan sukses.

Semua yang terjadi di masa lampau biarlah menjadi pengalaman dan pelajaran. Sekarang tidak ada yang bisa menghentikan kita untuk menjadi apa yang kita inginkan. Semakin banyak hal-hal buruk yang dialami semakim bersemangat  kita untuk memperbaiki, semakin banyak kegagalan yang menghambat akan semakin kuat Dari ungkapan diatas mudah mudahan menjadi inspirasi bagi kita. Ayo mulai kita melangkah kedepan untuk membuat perubahan.

Melangkah dengan mantap dan penuh keyakinan. Penuhi pikiran dengan hal positif, penuhi hati dengan kebaikan, penuhi jiwa dengan semangat yang membara. Mulai dari sini kita melangkah, maka perjalanan sukses kita dimulai. salam sukses semangat selalu… moga kita selalu dalam rahmat Allah SWT.   Aamiin…

Suatu hari seorang tua bijak didatangi seorang pemuda yang sedang dirundung masalah Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakan semua masalahnya.

Pak tua bijak hanya mendengarkan dgn seksama,

lalu Ia mengambil segenggam serbuk pahit

dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air.Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan,“Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya “, ujar pak tua“Pahit, pahit sekali “, jawab pemuda itu sambil meludah ke samping

Pak tua itu tersenyum,

lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke tepi telaga belakang rumahnya.Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampai ke tepi telaga yg tenang itu.Sesampai disana, Pak tua itu kembali menaburkan serbuk pahit ke telagaitu, dan dengan sepotong kayu ia mengaduknya.“Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah.” Saat si pemuda meregukair itu, Pak tua kembali bertanya lagi kepadanya,“Bagaimana rasanya ?”“Segar”, sahut si pemuda.“Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu ?” tanya pak tua“Tidak, ” sahut pemuda ituPak tua tertawa terbahak-bahak sambil berkata:“Anak muda, dengarkan baik-baik. Pahitnya kehidupan,adalah layaknya segenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang.

Jumlah dan rasa pahitnyapun sama dan memang akan tetap sama.

Tetapi kepahitan yg kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki.Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkannya.

Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup,

hanya ada satu yg kamu dapat lakukan;

Lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu,

Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu”.Pak tua itu lalu kembali menasehatkan:

“Hatimu adalah wadah itu;

Perasaanmu adalah tempat itu;

Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya.

Jadi jangan jadikan hatimu seperti gelas,

buatlah laksana telaga yg mampu menampung setiap kepahitan itu,

dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian.

Karena Hidup adalah sebuah pilihan,

mampukah kita jalani kehidupan dengan baik sampai ajal kita menjelang?

Belajar bersabar menerima kenyataan adalah yang terbaik”

“mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia..”, begitulah kira-kira sepenggal lirik lagu berjudul Laskar Pelangi yang dipopulerkan oleh Nidji. Berdasarkan inspirasi dari lagu dan film tersebut membuat saya ingin menulis sesuatu tentang mimpi ini. Tulisan sederhana yang acak-acakan tapi lumayanlah buat memotivasi diri sendiri dan syukur-syukur bermanfaat untuk oranglain. Hehe…

Setiap orang bebas bermimpi apapun dan sebanyak apapun karena mimpi memang hak setiap orang. Mimpi atau harapan tidak cukup jika hanya menjadi mimpi belaka, semua harus dibarengi dengan usaha, kerja keras, dan doa agar mimpi tersebut dapat terwujud. Dalam mewujudkan mimpi, hal yang dapat kita lakukan adalah menuliskan target-target apa saja yang ingin kita capai dalam hidup ini. Target jangka pendek serta target jangka panjang. Dari target yang dianggap sepele oleh orang-orang sampai target yang benar-benar besar yang dapat merubah hidup kita.

Sebagai pemuda-pemudi penerus bangsa yang masih punya banyak mimpi, mari sama-sama kita rangkai mimpi-mimpi kita. Kita tentukan target yang ingin dicapai, lalu kita berusaha mewujudkan satu per satu. Jangan lupa pula untuk tetap beribadah kepada-Nya agar kita dimudahkan untuk menggapai mimpi. Dan yang paling penting adalah selalu minta doa restu orangtua, karena ridho orangtua adalah ridho Allah SWT.

Semoga kelak mimpi-mimpi kita dapat terwujud dan kita selalu diberi kemudahan. Jangan hanya mengejar mimpi di dunia, kita juga perlu sama-sama belajar untuk mengejar mimpi di akhirat kelak. Mari saling mendukung, memotivasi, dan saling mengingatkan. Semoga kita menjadi orang yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas emosional (mengendalikan hawa nafsu), dan cerdas spiritual dengan berpegang teguh pada kepercayaan masing-masing (dalam islam Al-Quran dan Hadist).

Bermimpilah dan Raih Mimpimu!!!! ^_^

Alhamdulillah, puji syukur pada Allah SWT pemberi berbagai macam nikmat. Shalawat dan salam senantiasa dipanjatkan pada Nabi kita Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya. Aamiin…

 Setiap saat kita telah mendapatkan nikmat yang banyak dari Allah, namun kadang ini terus merasa kurang, merasa sedikit nikmat yang Allah beri. Allah beri kesehatan yang jika dibayar amatlah mahal. Allah beri umur panjang, yang kalau dibeli dengan seluruh harta kita pun tak akan sanggup membayarnya. Namun demikianlah diri ini hanya menganggap harta saja sebagai nikmat, harta saja yang dianggap sebagai rizki. Padahal kesehatan, umur panjang, lebih dari itu adalah keimanan, semua adalah nikmat dari Allah yang luar biasa. ya Allah, ya Robb.. puji Syukur ku hanya buat Mu. Semoga hamba ini tergolong orang2 yg selalu bersyukur kepada Mu. Aamiin

Memasuki dunia baru bagi pasangan baru, atau lebih dikenal dengan pengantin baru memang merupakan suatu yang membahagiakan. Tetapi bukan berarti tanpa kesulitan. Dari pertama kali melangkah ke pelaminan, semuanya sudah akan terasa lain. Lepas dari ketergantungan terhadap orang tua, teman, saudara, untuk kemudian mencoba hidup bersama orang – yang mungkin – belum pernah kenal sebelumnya. Semua ini memerlukan persiapan khusus (walaupun sebelumnya sudah kenal), agar tidak terjebak dalam sebuah dilema rumah tangga yang dapat mendatangkan penyesalan di kemudian hari. Diantara persiapan yang harus dilakukan oleh pasangan baru yang akan mengarungi bahtera rumah tangga:
  • Persiapan mental. Perpindahan dari dunia remaja memasuki fase dewasa – di bawah naungan perkawinan – akan sangat berpengaruh terhadap psikologis, sehingga diperlukan persiapan mental dalam menyandang jabatan baru, sebagai ibu rumah tangga atau kepala rumah tangga. Kalaupun sekarang anda telah terlanjur menyandang predikat tersebut sebelum anda sempat berpikir sebelumnya, anda belum terlambat. Anda bisa memulainya dari sekarang, menyiapkan mental anda lewat buku-buku bacaan tentang cara-cara berumah tangga, atau anda dapat belajar dari orang-orang terdekat, yang dapat memberikan nasehat bagi rumah tangga anda
  • engenali Pasangan. Kalau dulu orang dekat anda adalah ibu, teman, atau saudara anda yang telah anda kenal sejak kecil, tetapi sekarang orang yang nomor satu bagi anda adalah pasangan anda. Walaupun pasangan anda adalah orang yang telah anda kenal sebelumnya, katakanlah dalam masa pacaran, tetapi hal ini belumlah menjamin bahwa anda telah benar-benar mengenal kepribadiannya. Keadaannya lain. Masa pacaran dengan lingkungan rumah tangga jauh berbeda. Apalagi jika pasangan anda adalah orang yang belum pernah anda kenal sebelumnya. Disini perlu adanya penyesuaian-penyesuaian. Anda harus mengenal lebih jauh bagi pasangan anda, segala kekurangan dan kelebihannya, untuk kemudian anda pahami bagaimana sebaiknya anda bersikap, tanpa harus mempersoalkan semuanya. Karena sesungguhnya anda bersama pasangan anda hidup dalam rumah tangga untuk saling melengkapi satu dengan yang lainnya, sehingga tercipta keharmonisan.
  • Menyusun agenda Kegiatan. Kesibukan anda sebagai ibu rumah tangga atau kepala rumah tangga tentunya akan lebih banyak menyita waktu di banding ketika anda masih sendiri. Hari-hari kemarin bisa saja anda mengikuti segala macam kegiatan yang anda sukai kapan saja anda mau. Persoalannya sekarang adalah anda tidak sendiri, kehadiran pasangan anda disamping anda tidak boleh anda abaikan. Tetapi anda tak perlu menarik diri dari aktifitas atau kegiatan yang anda butuhkan. Anda dapat membuat agenda untuk efektifitas kerja, anda pilah, dan anda pilih kegiatan apa yang sekiranya dapat anda ikuti sesuai dengan waktu yang anda miliki dengan tanpa mengganggu tugas anda sebagai ibu rumah tangga atau kepala rumah tangga.
  • Mempelajari kesenangan pasangan. Perhatian-perhatian kecil akan mempunyai nilai tersendiri bagi pasangan anda, apalagi di awal perkawinan anda. Anda dapat melakukannya dengan mempelajari kesenangan pasangan anda, mulai dari selera makan, kebiasaan, hobi yang tersimpan dan lainnya. Tidak menjadi masalah jika ternyata apa yang disenanginya tidak anda senangi. Anda bisa mempersiapkan kopi dan makanan kesukaannya disaat pasangan anda yang punya hobi membaca sedang membuka-buka buku. Atau anda bisa sekali-kali menyisihkan waktu untuk sekedar mengantar pasangan anda berbelanja, untuk menyenangkan hatinya. Atau kalau mungkin anda bisa memadukan hobi anda yang ternyata sama, dengan demikian anda telah memasang saham kasih sayang di hati pasangan anda sebagai kesan pertama, karena kesan pertama akan selalu diingatnya. Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda (kayak iklan saja). Dan anda bisa menjadikannya sebagai kebiasaan yang istimewa dalam rumah tangga anda.
  • Adaptasi lingkungan. Lingkungan keluarga, famili dan masyarakat baru sudah pasti akan anda hadapi. Anda harus bisa membawa diri untuk masuk dalam kebiasaan-kebiasaan (adat) yang ada di dalamnya. Kalau anda siap menerima kehadiran pasangan anda, berarti pula anda harus siap menerimanya bersama keluarga dan masyarakat disekitarnya. Awalnya mungkin anda akan merasa asing, kaku, tapi semuanya akan terbiasa jika anda mau membuka diri untuk bergaul dengan mereka, mengikuti adat yang ada, walaupun anda kurang menyukainya. Sehingga akan terjalin keakraban antara anda dengan keluarga, famili dan lingkungan masyarakat yang baru. Karena hakekat pernikahan bukan perkawinan antara anda dan pasangan anda, tetapi, lebih luas lagi antara keluarga anda dan keluarga pasangan anda, antara desa anda dengan desa pasangan anda, antara bahasa anda dengan bahasa pasangan anda, antara kebiasaan (adat) anda dengan kebiasaan pasangan anda. Dst.
  • Menanamkan rasa saling percaya. Tidak salah jika suatu saat anda merasa curiga dan cemburu. Tetapi harus anda ingat, faktor apa yang membuat anda cemburu dan seberapa besar porsinya. Tidak lucu jika anda melakukannya hanya dengan berdasar perasaan. Hal itu boleh saja untuk sekedar mengungkapkan rasa cinta, tetapi tidak baik juga kalau terlalu berlebihan. Sebaiknya anda menanamkan sikap saling percaya, sehingga anda akan merasa tenang, tidak diperbudak oleh perasaan sendiri. Yakinkan, bahwa pasangan anda adalah orang terbaik yang anda kenal, yang sangat anda cintai dan buktikan juga bahwa anda sangat membutuhkan kehadirannya, kemudian bersikaplah secara terbuka.
  • Musyawarah. Persoalan-persoalan yang timbul dalam rumah tangga harus dihadapi secara dewasa. Upayakan dalam memecahkan persoalan anda mengajak pasangan anda untuk bermusyawarah. Demikian juga dalam mengatur perencanaan-perencanaan dalam rumah tangga, sekecil apapun masalah yang anda hadapi, semudah apapun rencana yang anda susun. Anda bisa memilih waktu-waktu yang tepat untuk saling tukar pikiran, bisa di saat santai, nonton atau dimana saja sekiranya pasangan anda sedang dalam keadaan bugar.
  • Menciptakan suasana Islami. Suasana Islami ini bisa anda bentuk melalui penataan ruang, gerak, tingkah laku keseharian anda dan lain-lain. Sholat berjama’ah bersama pasangan anda, ngaji bersama (tidak perlu setiap waktu, cukup habis maghrib atau shubuh), mendatangi majlis ta’lim bersama dan memnbuat kegiatan yang Islami dalam rumah tangga anda. Hal ini akan menambah eratnya ikatan bathin antara anda dan pasangan anda. Dari sini akan terbentuk suasana Islami, Sakinah, Mawaddah wa Rahmah. Insya’allah. 

 

Islam seperti yang diyakini oleh Muslim, adalah agama yang syumul, artinya ajaran ini mencakup seluruh dimensi kehidupan manusia; dari pribadi, keluarga, masyarakat hingga negara; dari sosial, ekonomi, politik, hukum, keamanan, lingkungan, pendidikan hingga kebudayaan; dari etnis Arab ke Parsi hingga seluruh etnis manusia, dari kepercayaan, sistim hingga akhlak; dari Adam hingga manusia terakhir; dari sejak kita bangun tidur hingga kita tidur kembali; dari kehidupan dunia hingga kehidupan akhirat. Jadi kecakupan Islam dapat kita lihat dari beberapa dimensi; yaitu dimensi waktu, dimensi demografis, dimensi geografis dan dimensi kehidupan. intinya, semua dimensi hidup Muslim telah dibuatkan aturannya oleh Penciptanya. Oleh sebab itu apapun yang akan kita lakukan kita hendaknya berpandukan ajaran agama yang suci itu.

Ada sekian banyak pendapat yang berbeda tentang hukum merayakan tahun baru masehi. Sebagian mengharamkan dan sebagian lainnya membolehkannya dengan syarat.

1. Pendapat yang Mengharamkan Mereka yang mengharamkan perayaan malam tahun baru masehi, berhujjah dengan beberapa argumen.

a. Perayaan Malam Tahun Baru Adalah Ibadah Orang Kafir

Bahwa perayaan malam tahun baru pada hakikatnya adalah ritual peribadatan para pemeluk agama bangsa-bangsa di Eropa, baik yang Nasrani atau pun agama lainnya. Sejak masuknya ajaran agama Nasrani ke Eropa, beragam budaya paganis (keberhalaan) masuk ke dalam ajaran itu. Salah satunya adalah perayaan malam tahun baru. Bahkan menjadi satu kesatuan dengan perayaan Natal yang dipercaya secara salah oleh bangsa Eropa sebagai hari lahir nabi Isa. Walhasil, perayaan malam tahun baru masehi itu adalah perayaan hari besar agama kafir. Maka hukumnya haram dilakukan oleh umat Islam.

b. Perayaan Malam Tahun Baru Menyerupai Orang Kafir

Meski barangkali ada yang berpendapat bahwa perayaan malam tahun tergantung niatnya, namun paling tidak seorang muslim yang merayakan datangnya malam tahun baru itu sudah menyerupai ibadah orang kafir. Dan sekedar menyerupai itu pun sudah haram hukumnya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: Siapa yang menyerupai pekerjaan suatu kaum (agama tertentu), maka dia termasuk bagian dari mereka.

c. Perayaan Malam Tahun Baru Penuh Maksiat

Sulit dipungkiri bahwa kebanyakan orang-orang merayakan malam tahun baru dengan minum khamar, berzina, tertawa dan hura-hura. Bahkan bergadang semalam suntuk menghabiskan waktu dengan sia-sia. Padahal Allah SWT telah menjadikan malam untuk berisitrahat, bukan untuk melek sepanjang malam, kecuali bila ada anjuran untuk shalat malam. Maka mengharamkan perayaan malam tahun baru buat umat Islam adalah upaya untuk mencegah dan melindungi umat Islam dari pengaruh buruk yang lazim dikerjakan para ahli maksiat.

d. Perayaan Malam Tahun Baru Adalah Bid`ah

Syariat Islam yang dibawa oleh Rasulullah SAW adalah syariat yang lengkap dan sudah tuntas. Tidak ada lagi yang tertinggal.

2. Pendapat yang Menghalalkan

Pendapat yang menghalalkan berangkat dari argumentasi bahwa perayaan malam tahun baru Masehi tidak selalu terkait dengan ritual agama tertentu. Semua tergantung niatnya. Kalau diniatkan untuk beribadah atau ikut-ikutan orang kafir, maka hukumnya haram. Tetapi tidak diniatkan mengikuti ritual orang kafir, maka tidak ada larangannya.

Mereka mengambil perbandingan dengan liburnya umat Islam di hari natal. Kenyataannya setiap ada tanggal merah di kalender karena natal, tahun baru, kenaikan Isa, paskah dan sejenisnya, umat Islam pun ikut-ikutan libur kerja dan sekolah. Bahkan bank-bank syariah, sekolah Islam, pesantren, departemen Agama RI dan institusi-institusi keIslaman lainnya juga ikut libur. Apakah liburnya umat Islam karena hari-hari besar kristen itu termasuk ikut merayakan hari besar mereka? Umumnya kita akan menjawab bahwa hal itu tergantung niatnya. Kalau kita niatkan untuk merayakan, maka hukumnya haram. Tapi kalau tidak diniatkan merayakan, maka hukumnya boleh-boleh saja. Demikian juga dengan ikutan perayaan malam tahun baru, kalau diniatkan ibadah dan ikut-ikutan tradisi bangsa kafir, maka hukumnya haram. Tapi bila tanpa niat yang demikian, tidak mengapa hukumnya.

Adapun kebiasaan orang-orang merayakan malam tahun baru dengan minum khamar, zina dan serangkaian maksiat, tentu hukumnya haram. Namun bila yang dilakukan bukan maksiat, tentu keharamannya tidak ada. Yang haram adalah maksiatnya, bukan merayakan malam tahun barunya. walau bagaimana pun banyak hal yang memang tidak bermanfaat dan bahkan dapat dipandang sebagai mubazir seperti menyalakan kembang api yang menelan biaya sampai ratusan juta rupiah dan bahkan meliyaran rupiah.

Bukankah masih banyak anak-anak miskin yang tidak bisa sekolah? Bukankah masih banyak rumah-rumah gubuk tanpa lampu penerang? Bukankah masih banyak orang-orang miskin makan dari hasil mengais sampah? Tidakkah uang yang akan dipakai untuk berpoya-poya itu lebih baik untuk untuk membantu pendidikan rakyat ketimbang menghabiskan uang rakyat ratusan juta tetapi rakyat sendiri merana? Sebuah tindakan kezaliman. Oleh sebab itu, kami meminta pemerintah untuk tidak lagi menghambur-hamburkan uang rakyat hanya untuk berpoya-poya dan tidak bermanfaat sama sekali. FZ. Disarikan dari beberapa tulisan. Wallahu a’lam.


Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman:

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا}

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. (At-Tahrim: 6)

Seorang ibu, ayah, serta pengajar, akan ditanya di hadapan Allah tentang pendidikan generasi ini. Apabila mereka baik dalam mendidik, maka generasi ini akan bahagia dan begitu pula mereka juga akan bahagia di dunia dan akhirat. Namun, apabila mereka mengabaikan pendidikan generasi ini, maka generasi ini akan celaka, dan dosanya akan ditanggung oleh pundak-pundak mereka. Oleh karena itu dikatakan dalam sebuah hadits,

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَ كُلُّكُمْ مَسْئُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Setiap kalian adalah pemimpin dan pemimpin akan ditanyai tentang kepemimpinannya” (Muttafaqun ‘alaihi).

Berita gembira bagimu wahai para pengajar, dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam,

فَوَاللهِ لَيَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ خُمْرِ النَّعَمَ

“Demi Allah, jika Allah menunjuki seseorang lewatmu, ini lebih baik daripada unta-unta merah”

Berita gembira bagi kalian berdua wahai ayah dan ibu, dengan sebuah hadits yang shahih:

اِذَ مَاتَ اْلإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلَثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ اَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ

“Apabila seorang manusia meninggal, maka amalannya terputus kecuali tiga perkara. Shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat serta anak shalih yang mendoakannya” (HR. Muslim).

Wahai para pengajar, hendaknya engkau memperbaiki dirimu terlebih dahulu. Kebaikan menurut anak-anak adalah apa-apa yang engkau lakukan. Sebaliknya, keburukan menurut mereka adalah apa-apa yang engkau tinggalkan. Baiknya perilaku pengajar dan kedua orang tua di hadapan anak-anak merupakan sebaik –baiknya pendidikan bagi mereka.

Oleh: Asy Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu

klo lg ngrasa hdp yg plng susah yg ampe bikin penat n pusing, ayat ini jadi pengingat bhwa tak selamanya hdp ini susah…

fainnama’al ‘usri yusro.. innama’al ‘usri yusro…
sesungguhnya bersama dengan kesulitan, ada kemudahan.. bersama dengan kesulitan, ada kemudahan..

banyak banget halangan, banyak banget tatapan meremehkan. pengen banget marah-marah, tp mari kt baca ayat ini Insya Allah akan selalu membuat kt sadar :

untitled

“….Karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikkan yang banyak padanya.”
(An-Nissa:19)

dan pada akhirnya, kesabaranlah yang bisa kita andalkn sebagai benteng pengharapan dan pertolongan.. setelah kita mengamalkan beberapa ayat ini :

2_45

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’,
(Al Baqarah : 45)

untitled1

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(Al-Baqarah : 153)


happiness

Jika membicarakan kebahagiaan, tentu kita ingat juga kata cinta. Sebab kebahagiaan identik dengan keberadaan cinta. Kita harus mengetahui diri sendiri, apa yang membuat kita merasa bahagia. Sebab, kebahagiaan harus kita sendiri yang membuat, bukan kita yang mencarinya.

Pabrik kebahagiaan berada di dalam sanubari kita sendiri. Percuma Anda energi ke ujung dunia untuk mencari kebahagiaan. Kebahagiaan tak akan Anda dapatkan di mana pun, kecuali Anda yang membuat diri berbahagia di mana pun dan kapan pun.

(more…)

alam


Sesungguhnya, tak pernah pencinta mencari tanpa dicari pula oleh kekasihnya.
Apabila kilat cinta telah membakar hati yang ini,
ketahuilah bahwa dihati yang itu pun cinta telah bersemayam penuh gelora.

Apabila cinta Tuhan telah membara direlung hatimu, pastilah Dia telah mencintaimu.
Tiada suara tepukan terdengar hanya dari sebelah tangan.
Hikmah Tuhan dalam takdir dan hukum yang menjadikan kita saling mencinta.

Oleh karena itulah setiap bagian dari dunia diberi pasangan.
Dimata orang bijak, langit adalah laki-laki dan bumi adalah perempuan;
bumi memupuk seluruh yang telah langit turunkan.

Apabila bumi kekurangan panas, langit mengirimkannya;
jika ia kehilangan embun dan dan kesegarannya, langit memulihkannya.

Langit berkeliling, laksana seorang suami yang mencari nafkah demi istrinya.
Sedangkan bumi sibuk mengurus rumah tangganya;
ia merawat yang lahir dan menyusui apa yang telah ia lahirkan.

Pandanglah bumi dan langit sebagai makluk yang dikaruniai kecerdasan,
karena mereka melakukan pekerjaan mahluk yang berakal pikiran.

Jikalau pasangan ini tidak merasakan kebahagiaan dari satu dengan lainnya,
mengapa mereka melangkah bersama laksana sepasang kekasih yang saling mencinta?

Tanpa bumi, bagaimana bunga dan pepohonan akan tumbuh?
lalu, air dan panas langit akan menghasilkan apa?
Karena Tuhan meletakan gairah dalam diri pria dan wanita lewat persatuanyalah bumi terselamatkan.
Maka Dia menanamkan gairah kedalam setiap jenis makluknya yang lain.

Secara lahir siang dan malam saling bertentangan ;
namun keduanya saling membantu demi satu tujuan.
Masing-masing saling mencinta demi kesempurnaan pekerjaan mereka yang saling membutuhkan.

Tanpa malam, watak manusia takkan menerima penghasilan,
sehingga sehingga takkan ada siang guna dibelanjakan.

Jiwa berkata kepada tubuh, ” Penghasilanku lebih pahit dari padamu; aku adalah penghuni surga”.
Tubuh menginginkan tumbuh-tumbuhan hujan dan siraman air, karena dia berasal daripadanya;
Jiwa menginginkan kehidupan dan Tuhan Yang Maha Hidup, karena ia berasal dari Jiwa Yang Tak Terhingga.
Hasrat jiwa adalah pendakian keagungan, hasrat tubuh adalah harta dan kepuasan.

Dan Yang Maha Luhur itu menginginkan dan mencintai jiwa;
perhatikanlah ayat “Dia mencintai mereka dan mereka mencintai-Nya.

Pokoknya ialah bila seorang mencari, jiwa yang dicarinya pun menginginkanya.
Namun kalau gairah pencinta membuatnya kurus kering,
maka gairah dari dicinta akan membuatnya indah dan semakin mempesona.

Cinta, yang membuat pipi sang kekasih semakin merekah, memakan jiwa sang pencinta.