May 2012


Suatu hari seorang tua bijak didatangi seorang pemuda yang sedang dirundung masalah Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakan semua masalahnya.

Pak tua bijak hanya mendengarkan dgn seksama,

lalu Ia mengambil segenggam serbuk pahit

dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air.Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan,“Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya “, ujar pak tua“Pahit, pahit sekali “, jawab pemuda itu sambil meludah ke samping

Pak tua itu tersenyum,

lalu mengajak tamunya ini untuk berjalan ke tepi telaga belakang rumahnya.Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampai ke tepi telaga yg tenang itu.Sesampai disana, Pak tua itu kembali menaburkan serbuk pahit ke telagaitu, dan dengan sepotong kayu ia mengaduknya.“Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah.” Saat si pemuda meregukair itu, Pak tua kembali bertanya lagi kepadanya,“Bagaimana rasanya ?”“Segar”, sahut si pemuda.“Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu ?” tanya pak tua“Tidak, ” sahut pemuda ituPak tua tertawa terbahak-bahak sambil berkata:“Anak muda, dengarkan baik-baik. Pahitnya kehidupan,adalah layaknya segenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang.

Jumlah dan rasa pahitnyapun sama dan memang akan tetap sama.

Tetapi kepahitan yg kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki.Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkannya.

Jadi saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup,

hanya ada satu yg kamu dapat lakukan;

Lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu,

Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu”.Pak tua itu lalu kembali menasehatkan:

“Hatimu adalah wadah itu;

Perasaanmu adalah tempat itu;

Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya.

Jadi jangan jadikan hatimu seperti gelas,

buatlah laksana telaga yg mampu menampung setiap kepahitan itu,

dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian.

Karena Hidup adalah sebuah pilihan,

mampukah kita jalani kehidupan dengan baik sampai ajal kita menjelang?

Belajar bersabar menerima kenyataan adalah yang terbaik”

“mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia..”, begitulah kira-kira sepenggal lirik lagu berjudul Laskar Pelangi yang dipopulerkan oleh Nidji. Berdasarkan inspirasi dari lagu dan film tersebut membuat saya ingin menulis sesuatu tentang mimpi ini. Tulisan sederhana yang acak-acakan tapi lumayanlah buat memotivasi diri sendiri dan syukur-syukur bermanfaat untuk oranglain. Hehe…

Setiap orang bebas bermimpi apapun dan sebanyak apapun karena mimpi memang hak setiap orang. Mimpi atau harapan tidak cukup jika hanya menjadi mimpi belaka, semua harus dibarengi dengan usaha, kerja keras, dan doa agar mimpi tersebut dapat terwujud. Dalam mewujudkan mimpi, hal yang dapat kita lakukan adalah menuliskan target-target apa saja yang ingin kita capai dalam hidup ini. Target jangka pendek serta target jangka panjang. Dari target yang dianggap sepele oleh orang-orang sampai target yang benar-benar besar yang dapat merubah hidup kita.

Sebagai pemuda-pemudi penerus bangsa yang masih punya banyak mimpi, mari sama-sama kita rangkai mimpi-mimpi kita. Kita tentukan target yang ingin dicapai, lalu kita berusaha mewujudkan satu per satu. Jangan lupa pula untuk tetap beribadah kepada-Nya agar kita dimudahkan untuk menggapai mimpi. Dan yang paling penting adalah selalu minta doa restu orangtua, karena ridho orangtua adalah ridho Allah SWT.

Semoga kelak mimpi-mimpi kita dapat terwujud dan kita selalu diberi kemudahan. Jangan hanya mengejar mimpi di dunia, kita juga perlu sama-sama belajar untuk mengejar mimpi di akhirat kelak. Mari saling mendukung, memotivasi, dan saling mengingatkan. Semoga kita menjadi orang yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga cerdas emosional (mengendalikan hawa nafsu), dan cerdas spiritual dengan berpegang teguh pada kepercayaan masing-masing (dalam islam Al-Quran dan Hadist).

Bermimpilah dan Raih Mimpimu!!!! ^_^

Alhamdulillah, puji syukur pada Allah SWT pemberi berbagai macam nikmat. Shalawat dan salam senantiasa dipanjatkan pada Nabi kita Muhammad SAW, keluarga dan sahabatnya. Aamiin…

 Setiap saat kita telah mendapatkan nikmat yang banyak dari Allah, namun kadang ini terus merasa kurang, merasa sedikit nikmat yang Allah beri. Allah beri kesehatan yang jika dibayar amatlah mahal. Allah beri umur panjang, yang kalau dibeli dengan seluruh harta kita pun tak akan sanggup membayarnya. Namun demikianlah diri ini hanya menganggap harta saja sebagai nikmat, harta saja yang dianggap sebagai rizki. Padahal kesehatan, umur panjang, lebih dari itu adalah keimanan, semua adalah nikmat dari Allah yang luar biasa. ya Allah, ya Robb.. puji Syukur ku hanya buat Mu. Semoga hamba ini tergolong orang2 yg selalu bersyukur kepada Mu. Aamiin